
mobic.store – Dikutip dari situs slot mgo777, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengatakan memberikan dukungan peraturan efisiensi bujet sama sesuai instruksi Presiden RI Prabowo Subianto dengan kurangi bujet agar rapat sampai perjalanan dinas.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Kode Nugroho di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Rabu, menjelaskan jika kesungguhan dalam melakukan peraturan itu sudah diperlihatkan oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo pada beberapa peluang.
“Setiap ada tatap muka, Bapak Kapolri mengutamakan, termasuk pada Rapat Pimpinan TNI-Polri tempo hari, untuk melakukan efisiensi bujet,” katanya.
Dengan kurangi bujet rapat sampai perjalanan dinas, bujet yang terdapat nanti akan digunakan untuk aktivitas atau program yang lain lebih berguna.
“Program Bapak Presiden dapat kami lakukan sekalian mengirit pemakaian bujet kami kerjakan,” katanya.
Diketahui, Polri terserang efisiensi bujet sejumlah Rp20,5 triliun dalam rekonstruksi bujet Polri tahun 2025, seperti Perintah Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai Efisiensi Berbelanja dalam Penerapan APBN dan APBD Tahun Bujet 2025.
“Hasil pertemuan dengan Kementerian Keuangan hasilkan jumlah efisiensi bujet Polri sejumlah Rp20,5 triliun, ini sejumlah 16, 26 % dari bujet Polri tahun 2025,” kata Pendamping Khusus Sektor Rencana dan Bujet Kapolri Komjen Pol. Wahyu Hadiningrat.
Adapun pada awal, ia menerangkan jika batas bujet Polri tahun bujet 2025 sejumlah Rp126,6 triliun, yang terbagi dalam berbelanja karyawan Rp59,44 triliun (46,9 persen), berbelanja barang sejumlah Rp34,077 triliun (26,91 persen), dan berbelanja modal sejumlah Rp33,09 triliun (26,14 %).
Tetapi, ia menyebutkan jika nilai efisiensi itu tidak meliputi berbelanja karyawan, tetapi terbagi dalam berbelanja barang sejumlah Rp6,6 triliun (19,62 % dari batas awalnya) dan berbelanja modal Rp13,9 triliun (42 % dari batas awalnya).
“Proses exercise sedang dilaksanakan. Tindak lanjut dari rekonstruksi bujet hingga hasilkan bentuk bujet Polri menjadi Rp106 triliun,” katanya.
Ia menjelaskan hasil dari rekonstruksi bujet sejumlah Rp106.030.900.810.000 itu, karena itu faksinya membagikan menjadi tiga tipe berbelanja, untuk berbelanja karyawan sejumlah Rp59,4 triliun, berbelanja barang Rp27,3 triliun, dan berbelanja modal Rp19,1 triliun.