0 3 min 3 dys

mobic.store – Seksi Pelestarian Daerah II Batam Balai Besar Pelestarian Sumber Daya Alam (BBKSDA) RIau menyebutkan telah 13 buaya yang terlepas dari penangkaran sukses diselamatkan baik oleh team atau masyarakat.

“Semenjak hari peristiwa Senin (13/1) s/d Kamis (16/1) telah 13 buaya penangkaran yang sukses diselamatkan,” kata Kepala Seksi Pelestarian Daerah II Batam BBKSDA Riau Tommy Steve Sinambela ke ANTARA di Batam, Jumat.

Tommy menerangkan team onix500 kombinasi terintegrasi dari BBKSDA, Polsek Bulang, TNI dan faksi penangkaran dan warga tetap terus lakukan penelusuran dan penyelamatan sampai satu minggu di depan.

Menurutnya, ke-3 belas buaya yang diselamatkan itu sebagian besar ialah buaya penangkaran punya PT Gagah Dunia Anugerah (PJK) yang keluar kolamnya saat banjir menerpa lokasi penangkaran di Pulau Bulan, Senin (13/1), menyebabkan jebolnya tanggul, atau dinding dan pagar kolam buaya itu.

“Team tetap terus cari,” ucapnya.

Kapolsek Bulang Iptu Adyanto Sofyan menyebutkan telah ada 14 buaya yang sukses diselamatkan oleh team terintegrasi dan warga. Tetapi, dari jumlahnya itu terdapat satu atau dua buaya liar ataulah bukan asal dari penangkaran.

“Ada disampaikan satu atau dua itu bukan buaya penangkaran, tetapi buaya liar yang diketemukan masyarakat dan diselamatkan,” ucapnya.

Semua buaya yang telah diselamatkan dibawa lagi ke penangkaran.

Dalam pada itu, kata Adyanto, hasil pertemuan dengan Pemerintahan Kota Batam tadi siang, dikatakan jika jumlah buaya yang terdapat di kolam yang bobol itu lebih kurang 105 ekor.

Dilansir dari media onix500.com, dan perkiraan buaya yang terlepas dari penangkaran karena jebolnya dinding kolam itu di antara 20 sampai 30 ekor.

Ia menyebutkan, buaya-buaya penangkaran yang lepas itu di dapatkan menebar di beberapa beberapa pulau yang terdapat disekitaran Pulau Bulan, seperti pada Pulau Buluh, Pulau Mengkada, dan Pulau Air.

“Buaya penangkaran ini buaya air payau, tetapi ia semakin lama di air asin untuk kesehatan badannya. Buaya ini tenggelam dari Pulau Bulan sampai ke Mengkada,” katanya.

Adyanto menambah buaya penangkaran yang lepas mempunyai ciri-ciri, yaitu satu diantara sirip di ekornya ada yang dipotong. Dan buaya liar tidak mempunyai ciri-ciri itu.

Semenjak jebolnya kolam penangkaran buaya di Pulau Bulan, warga di beberapa pulau sekitaran menjadi cemas akan ada buaya yang ada di perairan.

Hingga Polsek Bulang menghimbau masyarakat supaya kurangi kegiatan malam hari dan di tempat pantai.

Kejadian lepasnya buaya penangkaran terjadi Senin (13/1) pada jam 07.00 WIB diumumkan warga jika tanggul atau tembok pagar kolam penangkaran di Pulau Bulan Bobol karena debet air hujan yang lebih tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *