0 3 min 3 hrs

mobic.store – Tahun ini, perayaan Imlek 2576 Kongzili akan jatuh di tanggal 29 Januari 2025. Peristiwa ini adalah satu diantara perayaan paling besar untuk warga Tionghoa. Lalu, mengapa Imlek selalu dirayakan pada Januari atau Februari?

Tiap tahun, mereka rayakan peristiwa ini dengan beragam adat dan ritus yang penuh akan arti, seperti bergabung bersama keluarga, bersihkan rumah, dan memanjatkan doa untuk peruntungan pada tahun yang baru.

Tetapi, banyak yang bertanya kenapa perayaan Imlek selalu terjatuh di bulan Januari atau Februari tiap tahunnya. Berikut pembahasan secara lengkap.

Argumen Imlek Selalu Jatuh di Bulan Januari atau Februari

Tahun Baru Imlek didasari pada kalender lunar, yakni kalender yang menghitung waktu berdasar peredaran bulan melingkari bumi. Berlainan dengan kalender Masehi yang ikuti peredaran matahari, kalender lunar mempunyai transisi lebih pendek.

Mencuplik dari Onix250.com, Tahun Baru Imlek tiap tahunnya dirayakan di bulan baru ke-2 sesudah titik kembali matahari musim dingin, yang umumnya jatuh di antara 21 Januari sampai 20 Februari dalam kalender Masehi.

Ini disebabkan karena mekanisme kalender lunar, di mana tiap bulan diawali ketika berlangsungnya bulan baru, dan perayaan Imlek berjalan sampai bulan purnama selanjutnya.

Pada kalender lunar, bulan baru diawali pada babak bulan baru pertama sesudah konjungsi matahari dan bulan yang paling dekat dengan titik musim dingin. Oleh karenanya, Imlek selalu terjatuh sesudah titik kembali matahari musim dingin, di antara bulan Januari dan Februari, dengan tanggal yang berlainan tiap tahunnya.

Contohnya, di tahun 2023, Imlek jatuh pada 22 Januari, di tahun 2024 jatuh pada 10 Februari, dan di tahun 2025, perayaan Imlek akan dilakukan pada 29 Januari.

Arti dan Adat Perayaan Imlek

Tahun Baru Imlek bukan sekedar perayaan penggantian tahun, tapi juga peristiwa untuk bergabung dengan keluarga, bersihkan rumah, dan rayakan keinginan dan peruntungan pada tahun yang baru.

Dilansir dari berita onix250.com, selainnya sebagai awalnya tahun baru dalam kalender Tionghoa, Imlek dipandang seperti lambang kehidupan baru dan penyempurnaan. Ini kelihatan dalam beragam adat, seperti bersihkan rumah saat sebelum perayaan untuk menyingkirkan nasib jelek dan menyongsong peruntungan, dan pemakaian warna merah yang menyimbolkan kemampuan dan peruntungan.

Adat seperti membagi angpao, makan sajian ciri khas, dan sembahyang untuk menghargai nenek moyang menjadi sisi penting dari perayaan ini.

Walaupun tanggal perayaan Imlek selalu berubah, arti dan semangat Imlek masih sama tiap tahunnya, menjadikan perayaan yang ditunggukan oleh umat Tionghoa di penjuru dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *