mobic.store – Gempa bumi hebat bertenaga Magnitudo 7,3 yang mengguncangkan Vanuatu pada Selasa (17/12) sudah merusak beberapa gedung di ibukota Port Vila, termasuk mgo55 satu diantaranya gedung yang memuat kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan kedutaan negara yang lain.
Salah seorang saksi mata menjelaskan ke AFP, seperti dikutip AFP, Selasa (17/12/2024), jika mayat-mayat korban diketemukan terkapar di sejumlah sisi ibukota selesai gempa mengguncangkan.
Laporan Survey Geologi AS atau USGS menulis gempa M 7,3 yang mengguncangkan pada jam 12.47 siang waktu di tempat itu terpusat di kedalaman 57 km dari permukaan laut dan di perairan memiliki jarak 30 km dari laut lepas Efate, pulau khusus Vanuatu.
Info satu diantara warga di tempat namanya Michael Thompson, yang bicara dengan AFP memakai telephone satelit, menyebutkan beberapa gedung alami kerusakan dan beberapa mayat terkapar selesai gempa mengguncangkan.
“Ada beberapa orang dalam beberapa gedung di kota. Ada beberapa mayat di situ saat kami melaluinya,” katanya.
Ia memberikan laporan jika tanah longsor terjadi di satu diantara batas jalanan di tempat, sampai menumpuk sebuah bis. “Jelas sudah ada banyak kematian di situ,” sebut Thompson yang memulai usaha penjelajahan zipline di Vanuatu ini, waktu bicara ke AFP.
Thompson mempublikasikan video dan foto keruntuhan di ibukota Port Vila ke sosial media. Satu diantara video yang diverifikasi AFP memperlihatkan beberapa petugas penyelamat dan kendaraan genting bekerja dalam suatu gedung yang atap luarnya roboh menerpa beberapa mobil dan truk yang diparkirkan.
Rekaman video itu memperlihatkan jalanan kota disanggupi serpih pecahan kaca dan beberapa puing dari bangunan yang rusak.
Dalam penjelasannya, Thompson menyebutkan lantai dasar sebuah gedung yang memuat kantor Kedubes AS, Prancis dan kedubes negara yang lain remuk terkena lantai di atasnya.
“Itu tidak kembali ada. (Lantai dasar bangunan) Itu betul-betul rata. Tiga lantai paling atas tetap bertahan, tapi telah roboh,” papar Thompson. “Bila ada orang di situ ketika itu, karena itu mereka telah wafat,” ucapnya.
Thompson menyebutkan lantai dasar gedung yang roboh itu adalah kantor Kedubes AS. Tetapi informasi ini tidak dapat diverifikasi dengan terang.
Kedutaan Besar AS di Papua Nugini, dalam pengakuannya, umumkan penutupan kedutaan di Port Vila sampai pernyataan selanjutnya dengan argumen ada “kerusakan kronis” pada visi diplomatiknya.
Disebut oleh Thompson jika gempa menjatuhkan minimal dua jembatan, dan beberapa jaringan mobile terputus.
Peringatan tsunami sebelumnya sempat di-launching selesai gempa mengguncangkan, yang memprediksi gelombang dengan tinggi satu mtr. terjang pesisir Vanuatu. Tetapi peringatan tsunami itu selekasnya ditarik oleh Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.