0 4 min 2 weeks

mobic.store – Bekas Pertama Menteri (PM) Israel Ehud Barak mengatakan jika negaranya kemungkinan serang sarana nuklir Iran. Ini terjadi sesudah Iran memperlancar gempuran dengan beberapa ratus rudal ke Negeri Zionis tersebut.

Pada sebuah info yang d ikutip Guardian, bekas PM yang sempat juga memegang sebagai Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, dan Kepala Staff Angkatan Darat itu menjelaskan jika mode tanggapan Israel bisa disaksikan dalam gempuran udara pada sarana minyak, pembangkit listrik, dan pelabuhan yang terkuasai Houthi di dermaga Hodeidah, Yaman.

“Saya berpikir kita mungkin menyaksikan suatu hal semacam itu. Itu mungkin gempuran besar, dan itu dapat diulangi lebih dari sekali,” ucapnya d ikutip Jumat (4/10/2024).

Barak menyebutkan jika ada penekanan dalam pemerintah Netanyahu untuk minimal lakukan gempuran simbolik pada program Iran. Satu diantaranya ialah bentuk gempuran pada sarana nuklir.

“Anda bisa mengakibatkan kerusakan tertentu, tapi bahkan juga ini mungkin dipandang oleh sejumlah perencana sebagai dampak negatif yang sebanding karena alternative-nya ialah diam diri dan tidak lakukan apa pun itu,” katanya.

“Jadi kemungkinan ada usaha untuk serang sasaran berkaitan nuklir tertentu,” sambungnya.

Sementara Barak percaya jika tanggapan militer Israel akan krusial, dia memiliki pendapat jika perang regional bisa dijauhi oleh PM Netanyahu. Ini bisa dilaksanakan galang support Arab untuk pemerintah Palestina saat perang di Gaza untuk gantikan Hamas.

“Saya berpikir tanggapan yang kuat tidak bisa dijauhi. Itu tak berarti telah tercatat di surga satu tahun lalu jika itu bisa terjadi,” bebernya.

“Mungkin ada banyak kesempatan untuk batasi perselisihan ini saat sebelum beralih menjadi suatu hal seperti benturan Timur tengah rasio penuh. Karena argumen yang tidak bisa diterangkan pertimbangan vital apapun itu, Netanyahu menampik semua tipe dialog mengenai apa yang disebut ‘hari berikutnya’,” terangnya.

Awalnya, kemelut di antara Iran dan Israel sudah capai titik didih. Pada Selasa lantas, Negeri Beberapa Mullah memperlancar gempuran udara dengan beberapa ratus roket yang menarget beberapa situs di Negeri Zionis.

Garda Revolusi Iran (IRGC) menjelaskan gempuran itu adalah tanggapan atas pembunuhan Hassan Nasrallah, kepala barisan Hizbullah Lebanon, dan komandan IRGC, Abbas Nilforoushan pekan kemarin di Beirut. Ini adalah balasan atas pembunuhan pimpinan Hamas Ismail Haniyeh di Teheran di bulan Juli.

Gempuran ini juga telah disikapi pengakuan keras oleh Tel Aviv. PM Netanyahu menjelaskan jika Iran sudah ‘membuat kekeliruan besar’ dan ‘akan membayarnya’. Utusan Israel untuk PBB, Danny Danon, menjelaskan negara itu ‘akan ambil semua perlakuan yang dibutuhkan membuat perlindungan masyarakat Israel’.

“Sama seperti yang sudah kami terangkan awalnya ke warga internasional, tiap lawan yang serang Israel harus hadapi tanggapan yang keras,” tulis Danon di sosial media.

Jubir militer Israel Daniel Hagari menjelaskan Israel ‘sepenuhnya siap untuk menjaga diri dan membalas’ gempuran Iran, mengutamakan jika hal tersebut akan dilaksanakan ‘pada waktu yang tepat’. Walau ada wawasan gempuran nuklir, pemerintahan Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu dekat Israel sudah mengatakan menampik menyangga gagasan itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *